Names of Allah

Thursday, February 18, 2010

Sumber motivasi

Ternyata, sumber motivasiku adalah ketika aku dekat dengan-Mu.
Ternyata, kelesuan motivasiku adalah ketika aku jauh dari-Mu.

Kuingat lagi,
dzikirku?
qiyamul lailku?
tilawah quranku?
amalanku?

Ah,
itulah penyebab kelesuan dan kelelahanku.
Aku jauh dari-Mu.

Motivasi

Hari-hari ini aku kehilangan motivasi....
lelah dan lesu.
Aku kehilangan semangat empat-limaku.
Sedangkan hati dan ragaku pun tiada sesegar dulu...


Dalam sepinya temaram lampu kamar,
kucoba kembali bertanya dengan hatiku,
apakah sungguh aku tak bisa temukan jalanku?
Apakah lesu dan lelahku telah begitu menguasaiku?
Ataukah ada lagi jalan tuk kembalikan motivasiku?

Aku tak tahu harus bagaimana

Segurat kekesalan tiba-tiba tampak di wajah yang biasanya penuh dengan ceria.
Suara keras mengalir dari lisannya.
Aku terbelalak, kaget tak menyangka.
Diam.
Sedih.
Kecewa.

Malam itu hanya air mata yang bisa menjadi tanda,
atas semua kesedihan dan kekecewaan yang bersatu dalam dada.
Mulut terkatup rapat,
wajah diam tertunduk,
namun airmata mengalir seperti aliran mata air.
Air mata kesedihan, kekecewaan dan mungkin juga penyesalan.

Kalau kalimat yang keluar dari lisan ini tak membuatnya luka,
seandainya nada suara tak terlalu tinggi yang keluar dari ucapan,
mungkin wajahnya tetap ceria.
Mungkin kalimat kerasnya tak akan kudengar malam itu.

Aku tak tahu harus bagaimana.
Sedih dan kecewa terlalu menguasai daripada penyesalan,
sehingga aku hanya diam,
tanpa ada keinginan tuk mengucapkan kalimat penyesalan
ataupun permintaan maaf.

Aku tak tahu harus bagaimana.
Yang jelas aku juga tersiksa...
aku ingin melihat kembali ceria di wajahnya...
senyum di bibirnya...
dan kalimat-kalimat indah terucap dari lisannya...

Thursday, February 04, 2010

Ku ingin mencintai-Mu

Inginku mencintai-Mu,
Sebanyak helaan nafasku,
Seirama denyut jantungku,
Sepanjang usiaku.

Ku ingin mencintai-Mu,
Sederas aliran nikmat-Mu,
Seluas ampunan Maghfirah-Mu,
Sebesar kasih sayang-Mu.

Aku ingin mencintai-Mu,
seperti Engkau mencintai
orang-orang yang mencintai-Mu.

Aku ingin cinta-Mu.
Cinta yang menjagaku dari kebencian-Mu,
cinta yang melindungiku dari siksa-Mu.

Monday, January 11, 2010

terkenal?

kalau mau jujur, aku akan mengatakan dengan lantang pada dunia bahwa aku ingin sesuatu yang luarbiasa yang akan mengenalkanku pada dunia yang luar biasa pula. Sama halnya ketika aku melihat sosok yang istimewa itu, mendapat pujian karena keistimewaannya.
Dimana-mana semua orang memperbincangkannya, mengaguminya dan menjadikannya sebagi idola mereka.
Pada saat yang lain, kulihat sosok yang sangat kukenal beberapa waktu lalu, kini telah menjadi seorang yang hampir seluruh penduduk negeri mengenal namanya. Wow, luarbiasa.
Decak kagum pun tak ayal lagi bisa ditemukan disetiap tempat dia berada. Luar biasa.

Ketika ada orang yang bertanya apakah dia merasa senang ketika dikenal banyak orang? Maka jawabannya adalah tentu saja. Kalau tidak, mengapa selalu saja rame ketika ada audisi indonesia ido, atau DSDS atau lomba-lomba lainnya. Minimal mereka mengharapkn hadiah yang akan bisa dia dapatkan ketika memenangkan perlombaan tersebut.

Lalu, apakah aku termasuk didalamnya? Hemm...jujur saja, kadang memang ada keinginan untuk menjadi terkenal, dikenal banyak orang. Tetapi, dilain pihak, ketakutan menjadi terkenal pun tersimpan jelas di diri ini bahkan aku akan sangat jelas merasakannya.
Lalu bagaimana?
Seandainya ada bentuk keterkenalan yang tidak membuatku terlena, maka aku pun akan mencobanya.
seandainya ada bentuk keistimewaan yang membuat sang empunya tidak menjadi angkuh, akupun ingin memilikinya.
Seandanya ada bentuk keluarbiasaan yang membuatku semakin merasa tidak punya apa-apa, aku ingin mendapatkannya.
Lalu, dimana itu semua?

Ternyata tak begitu susah mendapatkan informasinya, tetapi yang sangat susah adalah menempuhnya.....
Aku ingin terkenal dihadapan para malaikat, istimewa dipandangan-Nya dan tentu saja keluarbiasaan dari sang Maha luarbiasa.

Seandainya bisa kuraih secuil saja, sungguh aku sangat berbahagia.