Names of Allah

Friday, October 24, 2008

Kembali di Magdeburg

Kutelusuri sekali lagi jalan-jalan di magdeburg.
Jalan yang mengingatkanku pada mereka,sahabat-sahabatku.
Kapankah lagi aku bisa menemui mereka.

Ingat saat-saat pengajian bersama,
badminton bersama,
atau grillen bersama.

Kuingat bahwa keluarga ibnu tinggal disini,
dan digedung ini tinggal banyakdari mereka,
dan di gedung sana dulu tinggal keluarga yosi,
keluarga Oo,
keluarga Zaini,
keluarga Agus salim,
keluarga Hakim,
dan yang lain-lain.

Gedung tinggi, yang biasa kita kenal dengan Hochhaus,
pun banyak memberikan kenangan di benakku.
Aku dulu pernah tinggal disini,
pun pak Muharram, pak Muzakkir, popi dan yang lain-lain.

Kini aku di Magdeburg lagi,
baru saja mengembalikan kunci kamarku ke Hausmeister,
setelah 2 minggu lebih , untuk ujian akhirku.

Mungkin ini kali terakhir aku berdiam lama di magdeburg,
karena urusan studiku pun sudah usai pula.
Aku tak tahu lagi, kapan aku bisa menemui magdeburg,
atau mungkin hanya melewatinya saja manakala harus ke kota lain?

Magdeburg,
kota yang masuk dalam sejarah hidupku.
Beberapa tahun kuukir kenanganku bersamanya.

Magdeburg,
meski tak seramah tanah air,
namun mau tak mau, dia telah menjadi bagian dalam perjalanan hidupku.

Magdeburg,
.......................

Monday, October 20, 2008

Perjalanan ruhani pasca Romadhon

"Ya Alloh, berikan hamba-Mu ini nikmat tidur ya Alloh", doaku setelah hampir 2 jam berbaring di pembaringan ini namun tak sekejappun mata ini bisa terpejam. Ku coba memejamkan mata dan menghilangkan semua beban pikiran,namun tiada jua bisa terlelap.

Beberapa hari ini saya tidak bisa tidur. Lelap hanya bisa mengalahkan kelelahan dan kepenatan pikiranku setelah kurang lebih mata dan badan ini terjaga sekitar 20-22 jam.
Apa pasal?
Aku yang biasanya dengan mudah terlelap meski baru sejam yang lalu disuguhi kopi.
Aku yang akan dengan cepat mengudara setelah beberapa menit menyentuh empuknya sang bantal.
Tapi,ada apa sekarang? Mengapa saat ini mata ini sukar untuk dipejamkan?

Dua minggu ini memang adalah persiapan ujian akhir saya,yang hasilnya kalau tidak lulus berarti D.O alias Dropout.
Nah itu dia ternyata penyebab pikiran terbawa sampai pada waktu dimana sang badan sudah menginginkan istirahat.
sampai kemudian, saya meminta bantuan sang suami tercinta untuk memijit kepala dan kaki sampai aku bisa terlelap.
=====================
Apa yang bisa kuambil dari semua kejadian itu? Adakah hikmah yang bisa kuambil didalamnya?
Masyaalloh.....astaghfirulloh...
Alloh, hanya karena ujian dunia yang waktu dan saatnya sudah jauh-jauh hari diumumkan, aku tak bisa tidur,aku gelisah dan resah.
Tapi....mengapa aku begitu nyenyaknya meski aku tahu bahwa kematian akan datang? Dan dia datang tanpa berita atau pengumuman? Mengapa aku tak merasa gelisah mengingat bahwa ternyata aku belum siap bekal menghadapinya?
Mengapa aku tak merasa resah mengingat bahwa kalau tidak lulus di hari pengadilan Alloh balasannya adalah neraka? Bukan hanya sekedar DO dari sebuah universitas. Ini bukan main-main....

Kalau didunia aku harus DO,aku maasih bisa mencari kesempatan lain. Sedangkan ketika aku nanti di DO dari barisan orang-orang yang layak masuk ke surga, apa yang bisa aku cari? kemana lagi kau harus mencari dan berlindung?

========================
Astaghfirullohal 'adziim...
Alloh, ampuni hamba-Mu ini ya Alloh.
Mudahkan hamba untuk bisa selalu taat pada-Mu,
tolonglah hamba untuk mempersiapkan bekal-bekal menghadap-Mu.

Sunday, September 28, 2008

Tarawih terakhir,Ramadhan ini.

Ada sesuatu yang berkecamuk di dada ini,
manakala sujud terakhir,
taraweh terakhir Ramadhan ini.
Masyaaloh...
ini taraweh terakhir ku di Ramadhan kali ini,
sungguh aku tak tahu...
apa saja yang telah kupersembahkan...
untuk mengangkat amal-amalku.
Masyaalloh...
berjuta rasa berkecamuk dalam dada ini,
sedih....
haru..
harap...
takut...
rindu...

Aku tak yakin,
gelar kehormatan dari-Mu bisa kuraih,
mengenangkan hal-hal yang terjadi selama sebulan kemarin.
Puasaku...?
Sholatku...?
tarawehku...?
Tilawah quranku...?
Shodaqohku....?

Adakah semua yang kulakukan selama ini
mempunyai arti disisi-Mu?
Ataukah dia hanya debu yang beterbangan,
yang tidak bermakna sedikitpun,
di hadapan-Mu.

Taraweh terakhir Ramadhan ini,
berjuta harap pada-Mu,
Kau bukakan pintu ar-royan untukku.

Wednesday, September 24, 2008

Percakapan antara Ramadhan dan Aku

A : Ramadhan, sebentar lagi kamu akan pergi ya?

R : Iya

A : Hemm. Padahal aku masih pengin bersama kamu.

R : Insyaalloh kan setiap tahun aku datang.

A : Iya,insyaalloh. Tapi kan aku tak tahu apa bisa ketemu kamu lagi atau tidak.

R : Mintalah sama Alloh.

Trus selama aku ngga ada, apa yang mo kamu lakuin?

A : Penginnya sih sama seperti pas ada kamu. Baca Quran banyak-banyak, Sholat

malam,banyak sedekah, banyak berbuat baik. Rasanya sama Alloh tuh dekeeet banget.

Tapi kalau kamu ga ada biasanya susah.

R : Kenapa susahnya?

A : Banyak godaannya.

R : Kan udah latihan pas bareng aku?

A : Nah itu dia. Padahal tiap kali kita bareng, aku selalu latihan. Dari aku kecil ampe sekarang,

insyaalloh sih udah banyak latihannya. Tapi..

R : Tapi kenapa?

A : Tapi mungkin dasar akunya aja yang males ya...

R : Ya,kamu....jangan males dong...ntar aku kecewa lho sama kamu. Aku kan udah coba latih

kamu...tapi kalau kamunya males..gimana dong? Sedih nih aku.

A : Iya..maaf...maaf.

R : makanya, jangan males ya?

A : Insyaalloh. Aku akan inget nasihat kamu dan juga saat-saat bareng sama kamu. Dan

doain ya biar aku selalu bisa baik.

R : Insyaalloh. Tapi,kalaupun kamu suatu saat lupa, jangan putus asa, cepet-cepet inget lagi

ya.. Kalau lama lupanya,bisa jauh tuh sama Alloh. Nggak enak kan jauh dari Alloh?

A : Iya...kalau aku pas jauh dari Alloh...rasanya kok semuanya serba tergesa-

gesa,gundah,gelisah...

R : Nah,kamu kan udah tahu sendiri.

A : Iya. Oh iya, sisa hari-hari bersamamu,akan aku banyakin amalanku. Setuju kan?

R : Setuju. Ayo....

Tuesday, September 23, 2008

Kedudukan pemaaf

Islam mengajak manusia untuk saling memaafkan. Dan memberikan posisi tinggi bagi pemberi maaf. Karena sifat
pemaaf merupakan bagian dari akhlak yang sangat luhur, yang harus menyertai seorang Muslim yang bertakwa. Allah
swt berfirman: "...Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah."
(Q.S.Asy-Syura : 40). Dari Uqbah bin Amir, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "wahai Uqbah, bagaimana jika
kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah engkau
menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau
memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimimu." (HR.Ahmad, Al-Hakim dan
Al-Baghawy).

adakah Kau pun rindu padaku?

Alloh,aku rindu....
saat-saat berdua dengan-Mu,
saat-saat ku bisa menumpahkan keluh kesahku,
saat-saat ku bisa mengalunkan kerinduanku,
saat-saat ku rasakan,
kedekatan-Mu.

Alloh, aku rindu.....
saat-saat ku bisa menangis di haribaan-Mu
di pertengahan malam gulita,
mintakan ampun kesahanku.

Alloh,
akankah bisa kembali,
kurasakan ketergantunganku
pada-Mu?
Bisakah kembali kurasakan,
sedihnya jauh dari-Mu?

Alloh,
ketika ku ucapkan
Iyyak na'budu wa iyyaka nasta'iin...
Engkau pun tahu ya Alloh,
betapa besarnya kerinduan dan ketergantunganku pada-Mu.

Ketika tangis pada sujud panjangku,
Engkau pun tahu ya Alloh,
bahwa hanya Engkau yang bisa menolongku,
dari beban-beban kehidupanku.
Hanya Engkau yang bisa melepaskanku,
dari kenistaan di dunia dan akhirat.

Alloh,
adakah Kau pun rindu padaku?

Aku ingin..........

Aku ingin,
agar aku bisa selalu
meminta maaf atas semua kesalahanku.

Aku ingin,
agar aku bisa selalu
memaafkan orang-orang yang membuat kesalahan
padaku.

Aku ingin,
agar aku bisa senantiasa
menahan amarahku.

Aku ingin,
agar aku bisa senantiasa
berterimakasih
atas semua kebaikan untukku.

Maka,
hari ini kawan,
aku meminta, maafkan aku.
Dan aku pun telah memaafkanmu.
Dan aku pun menahan amarahku.
Dan aku pun berterimakasih padamu.
Karna kuingin,
ampunan dan surga Alloh untukku.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu, Allah menyediakan syurga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Al-Imran: 133-134)."

Maaf.........

Kawan,
aku tahu dari raut wajahmu,
kau marah padaku,
ketika tak sengaja tersilap kata
dari lisanku.
Maka...maafkan aku.

Kawan,
aku tahu dari suaramu,
bahwa kau tersinggung denganku,
dari tindakanku
yang tak sadar kulakukan dihadapanmu.
Maka....maafkanlah aku.

Kawan,
dari sikapmu,aku tahu
bahwa aku telah melukaimu.
Maka...maafkanlah aku.

Beribu kali mungkin ku telah melukaimu,
berulangkali mungkin ku telah menyinggungmu,
seringkali mungkin ku telah membuatmu marah,
atau juga sedih.
Maka...maafkanlah aku.

Monday, September 08, 2008

Ku pendam rinduku,bunda.

Enam Romadhon ku lalui,
tanpa sekalipun sempat melihat raut wajahmu.
Hanya suara kerinduan yang ku rekam lewat alunan lisanmu,
dan ku pendam kerinduanku.

Bunda,
maafkan aku yang belum jua bisa menemuimu,
apatah lagi menghadiahkn kebahagiaan untukmu.

Bunda,
sering kau hadir di pelupuk mataku,
ku bayangkan keriput wajahmu yang semakin bertambah,
karena ketuaan dan perihnya hidup yang engkau arungi.

Maafkan anakmu ini,
yang belum jua bisa membuatmu tersenyum,
sebuah senyum kebahagiaan.
Maafkan anakmu ini,
yang belum bisa mengurangi beban di pundakmu,
bahkan mungkin justru menambahnya dengan problem kehidupan,
yang tidak jarang kuungkapkan padamu.

Bunda,
aku ingat sekali.
Ketika aku berkeinginan memberangkatkanmu ke rumah Alloh,
dengan gaji pertamaku.
Tapi,
sekali lagi maafkan aku bunda.
Mungkin saat ini,
hanya doa yang bisa ku kirimkan untukmu.

Pada-Mu ya Alloh,
ampuni dosa bundaku,
sayangi ia,
seperti dia menyayangiku sejak ku kecil.
Dan kabulkanlah doaku dan doanya,
agar ia bisa menyinggahi rumahmu,Baitulloh.

Bunda.....
aku sayang padamu,
aku cinta padamu,
aku rindu padamu.
Ku pendam kerinduanku ini bunda,
dan kugantikan sebuah doa,
agar Alloh senantiasa merahmatimu.

Keyakinan

Hari ini, kudengar cerita dari seseorang.
"Keyakinan. yakin bahwa sesuatu bisa dilakukan, itu akan menguatkan semangat kita. yakin. Itulah kunci sebuah keberhasilan".

Benar.
Manakala kita yakin akan rizqi Alloh, insyaalloh kita akan berusaha mengaisnya dengan sebenar.
Manakala yakin akan janji Alloh, kita tidak akan pernah berputus asa akan Rahmat-Nya.
Jika yakin surga dan neraka Alloh, maka tidak akan ada kesempatan buat kita mempermainkan-Nya.

Yakin....ke Maha besaran-Mu.
Yakin....ke Maha dahsyatan azab-Mu.
yakin pula...ke Maha luasan ampunan-Mu.

Alloh,
hamba senantiasa yakin,
bahwa Engkau tidak akan meninggalkan hamba,
sendiri melangkah di kegelapan sebuah jalan.
Bimbinglah hamba selalu.....
jangan biarkan langkah ini meniti jalan kemaksiatan....

Hamba pun yakin akan semua keputusan-Mu.
Pasti yang terbaik untukku.

Saturday, September 06, 2008

Romadhon mubarak

Segala puji hanya bagiMu ya Alloh,
yang telah mempertemukanku kembali RomadhonMu,
dan ingin ku azzamkan kembali,
akan kujadikan Romadhan kali ini,
sebagai titik penambahan semangatku.
Dan semoga Romadhon kali ini,
akan bisa menjadi pengingat dan pengevaluasi,
apa sajakah yang sudah kulakukan sesudah Romadhon yang lalu?

Romadhon ini ya Alloh...
jadikan indahnya mengisi relung jiwaku,
jadikan ghirohnya memicu denyut jantungku.
Aku ingin berjalan dan berlari,
mengkuti irama RomadhonMu.
Hingga bisa ku dapatkan.....
la'allakum tattaquun....
derajat taqwa dari Mu.

Semua untuk-Mu

Kembali aku hadir di hadapan Mu ya Robb yang Maha,
lisanku pun kembali mengalunkan;
Innaa sholaatii...
wa nusukii...
wa mahyayaa...
wa mamaatii...
Lillaahi Robbil 'aalamiin.....

Sesungguhnya berulangkali aku berjanji pada-Mu
bahwa sholatku hanya untukMu
ibadahku hanya pula untukMu
Hidup dan matiku pun hanya untukMu.

Namun,
maafkanlah hambaMu ini ya Alloh...
yang senantiasa mengulang kembali kealpaan,
dan kekhilafan.
maafkan hambaMu ini ya Alloh,
bila seringkali ada yang lain,
dalam sholatku,
dalam ibadahku,
dalam hidupku.

Alloh yang Maha,
berilah kesempatan untukku,
tuk bertobat dan berharap ampunanMu.

Hamba takut akan azabMu,
hamba takut akan murkaMu,
hamba takut akan nerakaMu,
dan hamba takut
Engkau tidak akan menolehkan pandanganMu untukku.

Alloh....iyyaaka na'budu waiyyaaka nasta'iin.
Laa haulaa
walaa quwwata
illaa bilaah.

Sunday, August 03, 2008

Doaku untukmu,saudaraku

Kembali sebuah SMS dari saudaraku,yang kini di negeri lain.
Sebuah kesedihan dan kesendirian yang bisa kurasakan dari kata-kata yang mengalir di smsnya.
Sebuah kerinduan.

Yah, kerinduan.
...pada kampung halaman yang jauh di mata,
...pada sang kekasih yang jua tak ada disisi,
...pada ayah bunda.
...pada handai taulan.

Pun kerinduan akan hari-hari seperti dulu,
tenang dalam belaian islam,
sejuk bersama saudara seperjuangan,
suasana saling mengingatkan.


Wahai saudaraku,
sebuah doa yang hanya bisa kulakukan untukmu.
Semoga Alloh tetap memberi kesabaran dan kemudahan atas hari-harimu.
Semoga Alloh memberi ketenangan atas kegelisahan dan kerinduanmu.
Semoga Alloh senantiasa menemani hari-harimu.

Saudaraku, insyaalloh bersama kesulitan ada kemudahan.
Pun itu yang kuharapkan untukmu.

Ketika aku tak bisa lagi berkata-kata

Hari dimana hanya Dia berkuasa,

Hari dimana Dia bertanya:

Wahai Mata, apa yang telah kau lihat sepanjang usia?

....Kau lihat jugakah khianat yang membuat mata bersimbah darah?

....kau lihat juakah maksiat yang membuat mu berpeluh dengan nanah?”

Wahai sang telinga,

....Adakah suara hikmah yang selalu berkunjung,

....Ataukah suara-suara yang membuatKU murka?

Wahai lisan?

....Engkau pula yang sangat bertanggungjawab sepanjang kehidupannya,

....Apa yang telah mengalir darimu,

....Embun beningkah yang mampu menyejukkan hati yang mendengar,

....Ataukah angkara yang membuat gelegak amarah ?

Wahai hati....!

....masihkah getaran-getaran khianat bersemayam disitu?

....hati yang gelap,kesat dan membatu

....dimana tak mampu cahayaKU bisa menembusmu

Wahai..........

Wahai..........

Wahai..........

Dan,

Hari itu aku tak lagi bisa berkata.

Saat dimana lisanku terkunci kelu.

Ketika tak mampu lagi aku berdalih dan sembunyi.

Adakah Engkau yang maha Kuasa, berkenan memberi ampunan untukku?

Thursday, June 05, 2008

Kekuatan iman mereka

suatu ahad di bawah terik sang mentari. Dalam sebuah acara yang melibatkan hampir semua masyarakat muslim di Berlin, saso juni 2008.
Saat itu,ada bermacam hikmah yang bisa kukenang. Banyak nasihat yang bisa ku petik. Namun ada 2 hikmah yang ku ambil dari 2 mualaf jerman,yang menampakkan kekuatan iman mereka.
======
Namanya Aminah. Dia bersuamikan muslim indonesia,dan sudah dikaruniai 2 orang anak. Dari penampilannya saja,sudah bisa kuambil kesimpulan,bahwa dia tidaklah main-main ketika memilih islam sebagai agamanya. Sampai kemudian aku tertegun dan terkesima,manakala dia melanjutkan ceritanya :
"Schade dass ich jetzt so beschaftigt bin. Ich kann nicht mehr zum Pengajian gehen",ungkapnya.
"du kannst doch aber zur Munaya gehen und mit ihr ngaji zusammen".

"Ja,ich dachte schon. Aber es ist momentan noch schwer. Deshalb lese ich jedentag Quran zu Hause,obwohl ich noch nicht lesen kann,aber ich kann die deutsche Ubersetzung lesen",dia melanjutkan ceriatnya.

"Ja,es ist auch gut"

"Und weis du, yuni. Quran steht immer neben meinem Bett,damit ich vor Schlafen lesen kann. Sonst kann ich nicht schlafen. Wirklich. Ich kann nicht schlafen Ohne quran lesen".

Dugg. Masyaalloh. Dia yang mualaf,dia yang masih terbata ketika membaca tulisan arab, dan dia yang hanya membaca terjemahannya saja. Tapi dia tidk bisa tidur tanpa seblumnya membaca alquran?. sedang aku..?

=====
Namanya masih memakai nama aslinya,Ilona. seorang wanita asli jerman yang dididik di keluarga kristen. Dia menceritakan awal masuknya dia ke Islam.

"Ich war 16 jahre alt, als ich zum Islam eingetreten ist. Meine Familie war und ist Christ. Aber ich fande dass es nicht gut ist,weil mein Vater immer getrunken hatte. Jeden Tag hat er getrunken. Und ich sagte zu miener Mutti :"Wenn ich schon erwachsen bin,will ich nict heiraten".
Ich sagte solcher,weil ich mein Vater nicht ertruge. "Ob ein gute Mann eigetlich gibt?".
Und dann eineige Tage habe ich mit eine Türkische Familie getroffen,die neben unsere Wohnung wohnen. Sie sind mich eingeladen und ich habe die antwort von meine Frage gefunden. ...usw...to be continued

Thursday, May 29, 2008

Kehidupan kedua

Kelak,di hari yang pasti,
di hari ...
...ketika semua yang mati dibangkitkan kembali.
...ketika semua amal diperhitungkan.
...ketika tiada tempat berlindung,kecuali perlindungan-nya.
...ketika tiada tempat bersembunyi dari azab-Nya.

Ketika itulah,
...nasib kehidupan kedua ditentukan.
...adakah sang tangan kanan yang berperan,
...ataukah justru sang tangan kiri yang lebih dominan.

Di hari itu...,
... manusia lari dari saudaranya,
...manusia lari dari bapak dan ibunya,
...manusia lari dari istri dan anak-anaknya,

Setiap orang pada hari itu,
mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Maka pada hari itu,
manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya.

sebuah hati

Tiada siapapun yang tahu,
yang terbersit,
kepalsuan dan wajah aslinya.

Ketika bibir tersenyum dan lisan berucap manis,
Ketika airmata menetes dan raut wajah pilu,
Ketika tertawa dan merona cerah di wajah,
.....adakah sang hati pun demikian?

Ataukah...semua itu hanya kepalsuan?

Ketika lisan berkata iya,
ketika lisan berkata tidak,
ketika lisan berucap harus,
ketika lisan berucap tidak mau,
...Adakah sang hati demikian?

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka,dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan" QS.36:65

Tuesday, May 27, 2008

Ujian itu, dariMu.

Ujian itu, dariMu.

Ampuni aku yang terkadang terlalu cepat menilai segala keputusan-Mu, ya Alloh.
Apalagi sesuatu yang tidak menjadi keinginanku.
Hamba tidak ingin menggugat tentang ujian-Mu.
Hamba juga tidak ingin bertanya, mengapa Kau tidak kabulkan doa-doa panjangku?
Hanya satu pintaku ya Alloh
Sabarkan aku selalu, ketika ujian itu datang padaku.

Sepetik doa untuk mereka

Alloh ya Robb,
kudengar kondisi saudara-saudaraku di bumi pertiwi
kekurangan,kelaparan,keputusa-asaan dan kepanikan
ditengah galau dan gelisahnya kehidupan negeriku.
Kudengar bahkan mereka ada yang mau menjual iman karena ujian itu.
Kudengar bahkan ada diantara mereka yang putusasa dan merenggut nyawa dengan paksa.

Ya Robb,
pada-Mu kupinta,
berilah mereka kesabaran atas ujian yang menimpa mereka,
berilah mereka ketabahan atas apa yang terjadi pada mereka,
berilah mereka kekuatan iman,agar tidak menjual akidah mereka,
berilah mereka kesadaran,bahwa itu semua adalah ujian kehidupan,
yang Engkau berikan untuk menguji mereka.

Alloh,
Engkaulah penentu segala,
sabarkan dan kuatkan iman saudara-saudara hamba disana ya Alloh.

Tuk saudaraku di bumi pertiwi

Sesak dadaku,ketika
membaca dan mendengar beberapa di antara saudaraku disana,
mengambil jalan pintas menuju kematian,
karena kesulitan hidup yang ada.

Pedih hatiku,ketika
melihat airmata di mata-mata mereka,
mendengar jeritan mereka,
tuk mengadukan sulit dan susahnya
bahkan tuk hanya mengisi kosongnya perut mereka dan anak-anak mereka.

Bergetar dadaku, ketika
aku tak bisa apa-apa
ditengah pedih,pilu dan jeritan mereka.

Tak berartinya diri ini kurasa,ketika
aku tak melakukan apa-apa,
tuk sekedar mengisi perut kosong mereka hari ini.

Saudaraku,
maafkan aku.
Bahkan untuk membuatmu pulas dengan perut kenyang pada hari ini pun,
aku tak mampu.
Apatah lagi membuat terangnya hari esokmu.
Maafkan aku,
maafkan aku,
maafkan aku.

Adakah yang bisa kukatakan selain meminta maaf karena ketaksanggupanku?

Sunday, May 25, 2008

Renungan harian suami istri

Renungan harian

1.Sudahkah hari ini anda mengucapkan terimakasih buatsuami/istri anda?

2.Sudahkah anda membiasakan untuk meminta maaf manakalaberlaku salah terhadap istri/suami anda?

3.Sudahkah anda para suami bersyukur terhadap masakan yangistri anda hidangkan?

4.Sudahkah anda para istri menyambut kepulangan suamidengan senyum penuh syukur?

Kalau belum...mari kira secepatnya mengerjakannya.Karena biasanya hal-hal tersebut terkadang membuat suhurumahtangga menjadi memanas.

(alhamdulillah Dia telah memberiku seorang suami yangselalu mengucap terimakasih atas segala sikapku yangmenyenangkannya dan selalu mengucap maaf atas segalasikapnya yang tidak menyenangkanku)

Jangan pernah malu mengucapkan terimakasih,

Jangan pernah malu mengucapkan terimakasih,
========================
Hari ini kembali kuterima curhat seorang teman lewat
telpon. Sambil menangis dia menceritakan tentang kehidupan
rumahtangganya yang dia sendiri tidak tahu harus bagaimana.
"Padahal saya tidak menuntut perannya di rumah. Semua
masalah anak,saya juga yang mengerjakan. Dan sepertinya
segala sesuatu yang biasa saya kerjakan, itu dia anggap
sebagai hal yang biasa. Pernahkah dia memikirkan bagaimana
kalau saya sakit? Bagaimana kalau saya tidak mengerjakan
pekerjaan rumah? Bagaimana kalau saya selalu menggantungkan
semuanya pada dia? Padahal saya cuma agar dia sedikit
perhatian pada apa yang saya lakukan. Salahkah bila saya
ingin agar dia mengucapkan terimakasih atau maaf tidak bisa
banyak bantu?salahkah saya?", ungkapnya sambil terisak.
Pada saat itu saya sendiri tidak banyak berkata. Karena
menurut saya yang dia perlukan pada saat itu adalah orang
yang bisa mendengarkan keluhan hatinya.

Kehidupan berumahtangga bisa diibaratkan sebagai sebuah
surga, jikalau hubungan antar penghuninya saling
menentramkan, sedangkan sebaliknya bisa menjadi neraka
kalau saja tidak ada saling perhatian dan penghargaan
didalamnya. Sepertinya yang dikatakan teman saya itu adalah
sederhana atau bisa saja dianggap kecil saja,yakni dia
membutuhkan perhatian dari sang suami.
Justru hal-hal yang sering dianggap kecil inilah yang
sering memicu pertengkaran dalam rumahtangga.Apalagi jika
tidak ada sistem keterbukaan, maka hal yang kecil itu pun
tidak bisa terkomunikasikan. Lambat laun dia akan menjadi
sesuatu yang mengguncang.

Makanya sangat dianjurkan oleh islam untuk selalu bersyukur
terhadap karunia yang kita terima, dan bentuk syukur pada
manusia adalah dengan mengucapkan terimakasih.
Demikian juga dengan anjuran meminta maaf, orang yang
meminta maaf lebih dulu bukanlah orang yang kalah, apalagi
dalam kehidupan berumah tangga, justru karena tergerak dari
keinginan agar bahtera rumahtangga bisa tetap berlayar.

Namun yang jadi persoalan adalah biasanya karena
masing-masing sudah memiliki ego dan merasa benar, maka
kalimat yang sebenarnya sangat ringan dan tidak panjang
diucapkan ini menjadi sangat berat.
Dan justru kalimat-kalimat keras, makian dan
mengungkit-ungkit kesalahan yang telah lalu adalah lebih
ringan untuk diucapkan.
Untuk itu, buat kita semua, para istri dan juga para suami,
mari kita melatih lidah kita untuk selalu mengucapkan
kalimat-kalimat yang baik, yang dia akan otomatis keluar
manakala kita dalam kondisi marah sekalipun.
Salah satunya adalah terimakasih. Bukankah Alloh akan
menambah rezeki dan karunia kepada kita manakala kita bisa
bersyukur?
Salah satu bentuk syukur itu adalah mengucapkan
terimakasih.
Jangan pernah malu untuk mengucapkan terimakasih, kalimat
yang sangat ringan, tapi keuntungannya sangat besar. Ayo
mulai dari sekarang.

Saturday, May 24, 2008

Siapalah aku

Saat orang lain memujiku,
disaat itu mereka tidak tahu kelemahanku.
Saat mereka menghormatiku,
disaat itu mereka tidak tahu aib-aibku.
Sesungguhnya,
ketika mereka tahu aku sebenarnya,
ketika mereka mampu melihat kelemahan dan aibku,
ketika mereka bisa melihat keseluruhan detik-detikku,
maka,
mungkin mereka tidak akan bisa memberi pujian untukku,
mungkin mereka tidak akan mau memberikan penghormatan untukku.

Siapalah aku,
seorang manusia biasa,yang tidak mempunyai sesuatu yang bisa dibanggakan,
dihadapan manusia,apatah dihadapan Dia sang Maha.
Siapalah aku,
seorang anak manusia,
yang penuh dengan alpa,dan dosa
yang tiada sempurna,
yang belum satunya kata dan perbuatan,
yang belum bisa mengamalkan,keseluruhan dari apa yang diucapkan,
apa yang dibaca dan apa yang diketahui.

Siapalah aku,
sangat jauh dari seorang hamba,
yang menjadi panutan.

Siapalah aku...?

Sebuah perubahan,

"Manusia itu bisa berubah,menjadi lebih baik atau sebaliknya,malah menjadi lebih buruk".
Memang benar,itu sangat aku akui.
Tetapi ketika aku tahu perubahan yang sangat drastis dari seseorang yang sangat aku kenal,aku masih tidak percaya. Aku seakan benar-benar mendengar sesuatu yang tidak masuk akal,ketika dia menceritakan kondisinya sekarang.
Masyaalloh.
Aku yakin benar Engkaulah sang pemilik hati.
Engkau yang maha membolak-balikkan hati.
Engkau yang memegang hati.

Karenanya,
aku sangat berharap,
agar Engkau tetap menjadikan aku dan keluargaku dijalan yang Engkau suka,
agar Engkau tetap memberika bimbingan untukku dan keluargaku meniti jalan yang Engkau ridho,
dan ada permohonanku untuk saudaraku yang sekarang sedang dalam kondisi jauh dari-Mu,
kembalika ia sebagaimana saat-saat dia berjuang membela jalan-Mu,
saat dimana ia mengajak yang lain untuk mengikuti jalan-Mu.
Berilah hidayah dan bimbingan-Mu buat saudaraku.
Ya Alloh,Engkau yang menjadi saksi,
ketika hati ini bersedih mendengar perubahannya,
ketika airmata ini menetes mendengar ceritanya,
ketika dada ini bergetar karena tidak menyangka perubahan drastisnya,
Ya Alloh....pintaku padaMu ya Alloh,
kembalikan ia saudaraku dijalan-Mu.
Bimbing ia ya Alloh.
Amin.

Wednesday, May 21, 2008

Ingin ku bagi kasihku...

Ingin ku bagi kasih untuk semua,
karena ku tahu,
begitu bahagianya akau mendapatkan kasih dari orang-orang yang mengasihiku.

Ingin ku bagi sayangku untuk semua,
karena
selalu aku berada dalam sentuhan kasihsayang orang-orang yang menyayangiku.

Ingin ku bagi cintaku pada semua,
karena ku ingin,
kehidupan ini penuh dengan cinta.

Tanpa iri hati,
tanpa curiga,
tanpa saling menyalahkan,
dan tanpa saling menyakiti.

Betapa damainya kehidupan,jika
kasih dan sayang adalah sebuah kebiasaan
cinta adalah bagian dari kehidupan.
Alangkah indahnya kehidupan,
manakala kasih,sayang dan cinta
bukanlah hal yang asing didapatkan.

Semua orang memberi cinta,
semua orang merasakan manisnya cinta,
semua orang hidup dalam cinta,
cinta,kasih dan sayang antar sesama.

Friday, February 29, 2008

Thursday, February 28, 2008

Doaku untuk saudaraku

Ya Alloh, ya Rohman ya Rohiim.
Kasih dan sayang-Mu adalah pasti,
tiada kuragukan lagi atasnya.

Ya Alloh,
hari ini ada saudaraku yang sedang sedih,
karena vonis kanker yang baru saja didengarnya.
Isak dan kesedihan yang kudengar dari suaranya,
dan kepasrahan atas kondisi yang dia terima.

Ya Alloh,
hamba yakin Engkau tidak akan memberi beban buat dia,
diluar kemampuannya.
Maka ya Alloh,
saya memohon pada-Mu,
berilah saudaraku kemampuan untuk menerima sakitnya,
beri kesabaran padanya,
mudahkan urusannya.
Engkau yang maha menyembuhkan segala penyakit ya Alloh,
berilah kesembuhan buatnya,
jika kesembuhan itu baik buatnya.

Allohumma Robbinnaasi adzhibinnaas.
Isyfi wa antasy syaafii.
Laa Syifaa a illaa syifaauk.
Syifaa an laa yoghodiru saqomaa.

Ya Alloh,hilangkanlah rasa sakit wahai Tuhan manusia,
sembuhkanlah, karena Engkau yang Maha Menyembuhkan,
tiada kesembuhan selain kesembuhan dari Mu,
kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.
Amin.

Dering-dering amanah

Kring...kring....
Kembali telpon rumah berdering. Kuangkat dan 'hallo'.
"Assalaamualaikum".
"Wa'alaikumsalam".
Dan pembicaraan pun mengalir diantara saya dan si penelpon.

Adakalanya berisi konsultasi tentang suatu penyakit, ataupun kadang telpon berdering ditengah malam ataupun pagi-pagi selepas shubuh, karena kondisi tiba-tiba yang membuat mereka panik.
Anak yang panas tinggi, anak yang hidungnya berdarah karena jatuh, anak yang kejang ,suami yang muntah-muntah selepas operasi dan lain-lain.

Atau suatu saat pembicaraan berisikan curhat tentang rumahtangga yang sedang tidak harmonis, atau tentang ketidakenakan perasaan seseorang terhadap orang lain, atau tentang studi yang bermasalah, atau tentang ijin tinggal yang susah didapat dengan berbagai alasan.

Di waktu lain, dering telpon minta didoakan karena mau operasi, minta didoakan agar segera sembuh, minta didoakan agar dimudahkan ujian, atau minta didoakan agar urusan dimudahkan, dst-dst.

Masyaalloh....begitu banyak amanah yang Engkau berikan lewat dering-dering telpon itu.
Hanya Engkau yang bisa memudahkan lisan ini menjawab sesuai apa yang mereka butuhkan.
Hanya Engkau yang menggerakkannya untuk menenangkan kepanikan mereka.
Hanya Engkau pula kuasa sehingga dari bibir ini ada lantunan doa untuk mereka.

Ya Alloh...
maafkan bila ada kesalahan didalamnya,
atau kelalaian yang terselip diantaranya,
atau ketidakikhlasan dalam menjalankan amanah itu.

Ya Alloh...Robishrohlii shodrii...
wayassirlii amrii...
wahlul 'Uqdatam millisaanii...
yafqohuu qoulii....

Tuesday, February 26, 2008

Kala cobaan menyapa.....

Ketika coba itu mendekat,
maafkan bila seringkali adalah keluh dan kesah
yang terlantun menyertainya,
bahkan tak jarang adalah sebuah penolakan
atas semua.

Ketika ujian menyapa,
maafkan bila seringkali kesedihan yang berkuasa,
bahkan terkadang kemarahan menemaninya,
maafkan bila bahkan bertanya,
‚mengapa?’.

Ketika sesuatu yang tidak diduga dan diharap,
justru datang mendekat,
maafkan bila terkadang alpa,
bahwa semua itu hanyalah kerikil kecil,
yang membuat langkah kaki lebih berhati-hati.
Bahwa semua itu hanyalah sebuah sapaan,
yang membuat kita sadar, bahwa hidup adalah perjuangan.
Bahwa semua itu adalah kebaikan,
manakala kita bisa memaknainya dengan kesabaran dan kejernihan hati
Bahwa semua itu adalah juga bentuk kasihsayang-Nya,
ketika Dia ingin membuat kita lebih tegar.
Bahwa semua itu adalah pahala,
yang bisa mendekatkan kita pada tujuan akhir kita,
manakala kita bisa mengembalikan semua itu pada-Nya.
Inna lillaahi wa inna ilaihi Rooji’uun.

Cobaan hidup.......

Manusia ditimpa cobaan sesuai dengan kemampuannya, seperti yang telah Alloh firmankan dalam ayat terakhir surat Albaqoroh. Namun biasanya kita memandang sebuah ujian dan cobaan adalah akhir dari segalanya, yang kita rasakan adalah betapa menderitanya kita dengan cobaan tersebut. Seakan merasa menjadi manusia yang paling menderita sedunia.
Nah apakah memang benar kita-lah orang yang paling menderita sedunia?
Kalau jawabannya ya, berarti kita tidak pernah melihat orang lain. Boleh jadi penderitaan yang kita alami atas cobaan yang menyapa kita, tidak seberapa dibanding dengan mereka.
Jadi jangan membuat kita semakin menderita dengan mendramatisir kesedihan kita.
Yang paling baik adalah berdoa agar tetap diberi kesabaran dalam cobaan tersebut dan bisa mengatasinya.
Daripada berkeluh kesah yang alih-alih menyelesaikan masalah, justru tambah membuat hati kita gelisah, mending kita tenang dan optimis, insyaalloh dibalik semua ujian yang kita terima, pasti...pasti ada hikmah dibaliknya.
Jadi...sabar...dan ...bersangka baiklah terhadap ujian Alloh,
insyaalloh akan membuat hati kita terasa damai meskipun ujian ada dihadapan.

Semoga Alloh menjdaikan kita orang-orang yang selalu sabar.amin.

m a n u s i a

Manusia,
diciptakan ia dengan bentuk yang sangat indah,
dibekali ia dengan akal dan hati
yang dengannya,
manusia bisa memaknai kehidupan
dan mengisinya dengan segala kesempurnaan,
untuk hidup dan kehidupannya.

Manusia,
didalamnya ada sifat lupa,
bersamanya ada sifat keluh kesah,
sering ingin dipuja dan dipuji,
ingin selalu didengar daripada mendengar,
sering juga berlaku lalai dan salah.

Namun sebaik-baik manusia,
yang selalu bertobat manakala kesalahan telah dibuatnya,
adalah ia yang selalu ingin berbuat kebaikan,
diatas jalan kebaikan,
karena dia yakin,
bahwa ada hari perhitungan semua perbuatannya,
kelak di hari tiada pertolongan,
kecuali pertolongan-Nya.

Sulitnya berderma

Rasanya terlalu sering telinga ini mendengar tentang manfaat, pahala dan keutamaan berinfak. Pun lengkap dengan contoh-contohnya, baik contoh para shahabat maupun contoh manusia-manusia dermawan yang hidup dalam era yang sama dengan kita. Era perburuan harta dan menimbun kekayaan yang dipersiapkan buat anak dan keturunan yang akan datang.
Kalaulah misalnya contoh seorang Abu Bakar yang menginfakkan semua hartanya atau Umar yang menyerahkan separuh dari kekayaannya,ataukah Usman bin Affan terlalu jauh dari bayangan kita dan kemudian dengan mudah kita mengatakan "mereka kan shabahat yang imannya pasti sangat kuat, sedangkan kita kan lemah", bukankah kita seharusnya lebih rajin dalam semua hal kebaikan karena amal kita jauh dari mereka? Bukankah seharusnya kita lebih banyak berinfaq, lebih banyak bertaubat, lebih banyak berdzikir dan seterusnya dan seterusnya?.....

Satu hadits nabi yang seharusnya menjadi pembangkit semangat kita,
"Abu Hurairoh ra. berkata bahwa nabi saw bersabda: "Setiap pagi, dua malaikat turun. Satu malaikat berkata, "Ya Alloh, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak". Malaikat kedua berkata:"Ya Alloh, berikanlah kerusakan pada orang yang bakhil". (Muttafaq 'alaih),
ternyata tidak juga membuat kita bersemangat untuk berinfak dan menjauh dari kebakhilan.

Lalu, kalau hadits nabi tersebut tidak juga menjadikan kita takut pada sifat bakhil, keadaan apakah atau teguran apakah yang bisa membuat kita takut? Apakah kita menunggu sampai datang teguran Alloh yang datang pada seorang yang hidup di jaman Nabi, yang sebelumnya miskin, kemudian setelah menjadi kaya raya lalu dia lupa sholat, zakat dan amal lainnya. Kemudian Alloh menenggelamkan hartanya bersamanya? Apakah kita menunggu kondisi tersebut?
Astaghfirulloh.
Semoga Alloh menghindarkan hati kita dari kebakhilan.
Semoga Alloh memudahkan kita untuk berinfaq dan berderma.

Online pertama

Dengan persiapan yang kudapatkan dari berbagi sumber, dari internet dari buku maupun dari pengalaman, kulalui acara yang baru perdana kulakukan secara online itu dengan hati deg-degan.
Acara konsultasi kesehatan yang dilakukan via udara dan live tersebut membuatku sedikit tegang. Lain halnya kalau lewat tulisan, maka ada kesempatan untuk menghapusnya bila salah atau memperindah bahasanya jikalau dirasa kurang tepat. Namun alhamdulillah, acara tersebut berjalan lancar.
Dengan pokok bahasan 'sakit kepala' yang hampir semua orang pernah mengalaminya membuat dialog pun berjalan cukup lama. Ada yang bertanya tentang bedanya sakit kepala dan pusing, sakit kepala dengan hipertensi,sakit kepala sesudah jatuh dan masih banyak lagi pertanyaan yang saya lupa untuk mendokumentasikannya.
Tidak banyak yang saya niatkan dalam acara ini. Disamping niatan untuk membagi ilmu bagi orang lain yang memang memerlukannya, juga niatan agar saya bisa lebih baik lagi dari sekarang.
Ketika saya tidak tahu pada suatu hal, itu akan memacu saya untuk mencari tahu. Pun ketika dalam acara itu ternyata ada beberapa hal yang saya belum tahu, maka kesempatan buat saya untuk menambah hal-hal yang ternyata saya belum tahu tersebut. Demikian juga dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang datang dari para pendengar, membuat saya berpikir bahwa ternyata pengalaman baik itu pengalaman pribadi maupun pengalaman dari pasien2 saya masih jauh sedikit dibandingkan dengan pengalaman banyak orang.

Alhamdulillah saya diberi kesempatan oleh Alloh untuk melakukannya. Mudah-mudahan untuk kesempatan berikutnya, saya akan bisa mengambil manfaat dan hikmah lebih banyak lagi dari yang pernah saya ambil. Pun semoga akan lebih banyak lagi orang yang merasakan manfaat dari ilmu yang saya pelajari.
Bismillahirrohmanirrohiim. Semoga Alloh selalu meluruskan niatan saya.amin.
(18.08.2006)

Koass pertamaku di negeri asing

Hari ini adalah hari pertama aku koass di negeri orang, di Jerman. Awalnya saya mempunyai ketakutan dan kekhawatiran, khawatir ditolak. Karena saya beda dengan mereka.Baik dari pakaian maupun bahasa. Saya khawatir mereka, baik kolega maupun pasien,susah menerima saya.Dengan kemampuan bahasa yang masih tersendat-sendat dan istilah yang tidak semua saya pahami, karena istilah latin atau inggris yang selama ini aku ketahui tidak cukup membantu karena semuanya diubah dalam bahasa jerman.

Hari pertama aku memperkenalkan diri dihadapan mereka. Siapa saya, darimana saya, dimana saya studi sebelumnya dan sebaginya-dan sebagainya. Tapi alhamdulillah, kekhawatiran itu sedikit demi sedikit melebur menjadi kepercayaan diri yang bangkit sedikit demi sedikit.
Apalagi ketika mendapatkan pembimbing yang baik hati (mudah-mudahan demikian selalu) dan bertemu dengan mahasiswi koass yang sudah lama disitu dan sebentar lagi hampir selesai.Hari yang tadinya saya bayangkan menegangkan dan melelahkan, alhamdulillah tidak seperti yang saya bayangkan.Meskipun saya tidak tahu apa yang yang mungkin terjadi esok, atau esok lusa dan seterusnya, tapi alhamdulillah,Alloh telah menancapkan rasa optimis itu dalam hati saya. Pun saya memohon pada-Nya, agar kemudahan bisa selalu saya dapatkan, atas izin-Nya. Agar kekahwatiran dan ketakutan yang terekam selama ini bisa pudar dan hilang.
Dengan mengucap Bismillahirrohmaanirrohiim...kuteruskan langkahku mengejar cita-citaku berada di negeri yang jauh dari tanahairku. Semoga kemudahan dari-Nya atas semua usaha dan doa-doaku.amin
(21.08.06)